blog-img
20/02/2023

Genbi UIN Gusdur Selenggarakan Beragam Acara Sebagai Bentuk Penutupan Program Gantari

Admin | Sosial

Genbi Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan menutup Gerakan Menyinari Desa atau Gantari Desa pada 17-18 Februari 2023. Dilaksanakan selama dua hari, acara diisi dengan berbagai kegiatan meriah. Sebelumnya Gantari sendiri merupakan salah satu program kerja dari Divisi Pendidikan Genbi Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Melalui gerakan ini anggota Genbi UIN Gusdur melakukan beragam aksi sosial seperti genbi mengajar pada masyrakat khususnya warga Ketitiang Kidul, Bojong Pekalongan.

Berakhirnya kegiatan tersebut merupakan makna berakhirnya pula pengabdian masyarakat oleh Genbi UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan periode 2022. Selama kurang lebih 7 bulan terhitung dari Agustus 2022 hingga Februari 2023 kegiatan gantari desa ini menuai komentar positif dari warga setempat. Sebagai salah satu perwujudan dari tugas mahasiswa yaitu agent of change kegiatan ini menjadi sarana yang tepat karena bersinggungan langsung dengan masyarakat.

Dengan mengusung tema "Rekatkan Hubungan, Tingkatkan Pengetahuan, Pupukkan Kesadaran Untuk Masa Depan Yang Cemerlang Bersama GenBI Energi Untuk Negeri" acara tersebut diharapkan agar sebagai seorang anggota genbi yang sudah mendedikasikan dirinya untuk negeri sudah sepatutnya memberikan manfaat kepada masyarakat lingkungan khususnya masyarakat binaan genbi di Desa Ketitang Kidul. Merekatkan hubungan antara anggota dan masyarakat binaan entah itu untuk anak-anak remaja dan masyarakat umum agar apa yang kita inginkan sesuai dengan rencana yaitu memberikan manfaat terhadap masyarakat. Dengan menjalin hubungan yang harmonis mulai dari pembukaan sampai penutupan gantari desa.

Bertempat di Balai Desa Ketitang Kidul acara penutupan Gantari Desa berlangsung meriah. Ada berbagai serangkaian acara yang telah dibuat oleh panitia meliputi lomba-lomba, vaksinasi, talkshow mengenai inflasi, santunan hingga tauziyah. Adapun kegiatan lomba tersebut dikhususkan untuk anak-anak usia 7-12 tahun dengan cabang lomba meliputi lomba bola naga, lato-lato, cerdas cermat, hingga mewarnai.

Sedangkan untuk kegiatan vaksinasi sendiri Genbi UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggandeng Nakes setempat untuk berkontribusi dalam pemberian vaksin tersebut. Ada beragam jenis vaksin yang disediakan mulai dari vaksin dosis 1,dan 2, hingga booster. Tidak hanya itu, untuk menarik warga panitia juga menyediakan hadiah minyak goreng untuk setiap satu orang yang melangsungkan vaksinasi.

Pada kegiatan talk show Genbi Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan menghadirkan dua narasumber terkemuka yaitu Bapak Teguh Triyanto yang merupakan Deputi Bank Indonesia Tegal dan Bapak Dr. H. Muhlisin, M.Ag Wakil Rektor Tiga bidang kemahasiswaan dan kerjasama Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Melalui kegiatan tersebut masyarakat diberikan edukasi terkait inflasi dan bagaimana cara mengatasinya. Selain itu dibarengi dengan kegiatan tersebut Genbi UIN Gusdur juga turut mengkampayekan QRIS melalui tebus murah minyak goreng dengan harga Rp. 1.000.00,- (Seribu Rupiah) yang mana kegiatan tersebut juga menarik antusiasme warga.

Tidak hanya sampai di situ, setelah kegiatan talk show tersebut acara penutupan dilanjutkan dengan kegiatan tauziah sekaligus santunan anak yatim, piatu, dan yatim piatu. Dengan mengundang tokoh agama setempat untuk mengisi pengajian kegiatan tersebut berlangsung dengan hikmat dan tertib. Rangkaian acara mulai dari lomba-lomba, vaksinasi covid 19, talkshow, santunan anak yatim, tausiyah, dan sambung rasa tersebut berjalan dengan lancar atas dasar dukungan serta antusiasme masyarakat yang ada menjadikan acara ini dilalui dengan menyenangkan.

M. Fathreza Imani selaku ketua pelaksana, berharap bahwa meskipun gentari desa ini telah ditutup namun silaturahmi antara masyarakat dengan anggota genbi tetap terjalin baik. Apa yang sudah diberikan oleh anggota genbi kepada masyarakat kedepannya bisa menjadi manfaat untuk masyarakat. Selain itu, Reza juga berharap dari penutupan gantari desa ini bisa menjadi bahan evaluasi kedepannya untuk kegiatan positif yang lainnya.

Bagikan Ke:

Populer